Desa Wajomara terletak di Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Renduteno dan Desa Langedhawe, yang resmi berdiri pada tahun 2015. Pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi dan pembangunan di wilayah tersebut.
Meskipun merupakan desa baru secara administratif, Wajomara memiliki kekayaan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kampung adat Wajomara menjadi pusat pelestarian tradisi dan adat istiadat masyarakat setempat. Rumah-rumah adat yang berusia ratusan tahun masih berdiri kokoh, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur yang dijaga dengan baik.
Salah satu tradisi unik di desa ini adalah ritual pendewasaan bagi pemuda, di mana mereka diasingkan ke hutan dan hidup mandiri selama beberapa hari sebagai bentuk ujian kedewasaan. Tradisi ini menjadi bagian penting dalam siklus kehidupan masyarakat adat Wajomara.
Dalam bidang pembangunan, Desa Wajomara telah menerima berbagai program bantuan dari pemerintah daerah, termasuk pembangunan rumah layak huni dan fasilitas umum lainnya. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa.
Dengan semangat gotong royong dan pelestarian budaya, Desa Wajomara terus berkembang dan berkontribusi dalam pembangunan wilayah Kecamatan Aesesa Selatan dan Kabupaten Nagekeo secara keseluruhan.